Dr.Adhi Pribadi,dr,SpOG(K)FM

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS

 

1.Apa itu preeklamsi

Preeklamsi merupakan komplikasi yang relatif sering terjadi pada kehamilan. Masalah yang nyata saat ini dihadapi adalah efek  buruk preeklamsi  terhadap anda dan janin. Gejala klinis dan komplikasi yang timbul  sangat beragam dan mempunyai akhir yang sama yaitu kegagalan berbagai organ tubuh. Keadaan demikian mengakibatkan preeklamsi merupakan penyebab kematian ibu hamil no 2 di dunia termasuk Indonesia. Kejadian preeklamsi/eklamsi  berkisar 4-10% kehamilan.

Preeklamsi mempunyai gejala klinik  bervariasi dan komplikasinya sangat berbahaya  saat kehamilan, persalinan dan masa nifas. Gejala klinis yang utama  adalah terdapatnya hipertensi (TD>140/90 mmHg) diatas 20 minggu, dan sebagian besar kasus terdapat kebocoran protein pada air seni (proteinuria).

Jika tidak menerima perawatan yang akurat dan tepat waktu, dapat membahayakan otak, ginjal, hati bahkan nyawa Anda. Istilah lain adalah eklamsi bila terjadi kejang pada penderita preeklamsi.

 

2.Apakah anda termasuk berisiko tinggi terjadinya preeklamsi

Proses kelainan sangat kompleks dan dipengaruhi oleh  beberapa faktor yang digolongkan sebagai faktor risiko, diantaranya:

  1. Genetik atau faktor keturunan (bila terdapat anggota keluarga lainnya yang mengalami preeklamsi terutama saudara kandung perempuan dan atau ibu).
  2. Adanya penyakit pemberat seperti diabetes, hipertiroid, hipertensi sebelum kehamilan.
  3. Penderita penyakit otoimun seperti lupus, sjogren, penyakit kekentalan darah, dll.
  4. Kehamilan Kembar.
  5. Obesitas (dengan indeks massa tubuh > 35).
  6. Usia ibu hamil (<18 tahun atau >40 tahun)
  7. Riwayat preeklamsi pada kehamilan sebelumnya.

Apakah anda termasuk kedalam salah satu diatas, hati-hati anda termasuk risiko tinggi terjadinya preeklamsi bila suatu saat  berada dalam keadaan kehamilan.

 

  1. Saya merasa normal apakah terdapat peluang terkena preeklamsi?

Pada orang yang merasa normal belum tentu faktor risiko seperti no 2 diatas tidak ada, karena seseorang yang merasa normal jarang atau tidak melakukan pemeriksaan general check up secara keseluruhan. Jadi meskipun anda merasa normal peluang terjadinya preeklamsi masih ada. Apa yang harus dilakukan? Apakah terdapat cara deteksi dini?

 

3.Cara deteksi dini & pencegahan

Pada saat ini deteksi dini dapat dilakukan pada usia kehamilan awal trimester 2 kehamilan (13-14 minggu) untuk melihat aliran darah pada Rahim anda. Tetapi sayangnya cara ini tidak dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan.  Prosedur ini dapat dilakukan oleh spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) yang terlatih, bila terdapat penyempitan pembuluh darah pada periode ini dapat dilakukan pencegahan berupa obat kalsium dan aspirin dosis rendah (aspilet). Bila anda jauh dari fasilitas tersebut dapat memulai dengan pencegahan minimal mengkonsumsi  kalsium dengan dosis suplementasi 1 gram/hari dengan anjuran jumlah kalsium total yang dikonsumsi perhari 1,5-2 gram/hari dengan syarat cukup minum. Dosis suplemen 1 gram, diharapkan sisanya didapatkan dari makanan atau minuman hari-hari.

Pemberian kalsium dan aspilet dilakukan bila anda termasuk kedalam risiko tinggi atau ditemukan penyempitan pembuluh darah pada Rahim, sehingga sebetulnya prosedur tersebut tetap harus dilakukan.

 

4.Apa upaya lainnya?

Upaya lain untuk mencapai tujuan kehamilan sehat adalah berjemur dibawah sinar matahari untuk mendapatkan peningkatan vitamin D dalam tubuh. Berbagai daerah mempunyai intensitas paparan sinar matahari yang berbeda pula, tetapi bila anda sering melakukan berjemur terutama matahari pagi menjelang siang akan lebih menyehatkan terutama pada ibu hamil pekerja di dalam ruangan.

 

5.Apakah terdapat pengobatan bila telah terjadi preeklamsi?

Jika Anda mengalami preeklamsi, mungkin memerlukan obat-obatan, tirah baring, atau rawat inap, terutama jika Anda memiliki preeklamsi berat. Bila Preeklamsi berat dan membahayakan janin dan atau ibu persalinan adalah terapi utama untuk mengobati preeklamsi. Preeklamsi tidak akan sembuh dengan obat antihipertensi atau anti kejang, dua jenis obat tersebut hanya bersifat suportif saja. Kondisi preeklamsi dapat bertahan hingga 3 bulan pascasalin.

Agar Anda berdua tetap sehat, dokter  mungkin ingin menginduksi persalinan sehingga Anda melahirkan bayi lebih awal dari tanggal taksiran persalinan. Anda mungkin perlu obat untuk menurunkan tekanan darah (obat antihipertensi) dan obat anti kejang saat melahirkan janin anda. Tergantung pada seberapa sehat Anda dan bayi Anda, dokter mungkin ingin Anda menjalani operasi sesar  karena membahayakan janin atau anda sendiri bila melahirkan secara pervaginam.

Setelah persalinan  mungkin mengharuskan Anda tinggal di rumah sakit lebih lama. Tekanan darah Anda akan kembali ke tingkat normal secara perlahan beberapa minggu pascasalin.  Preeklamsi dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada pembuluh darah atau penyakit jantung pada penderitanya di masa depan, sehingga DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN TERJADINYA PREEKLAMSI sangat penting.

 

  1. Bagaimana bila preeklamsi tidak ditangani dengan baik?

Komplikasi yang mungkin muncul sangat bervariasi karena secara umum akan mengenai semua organ tubuh, mulai dari gangguan pembekuan darah, gagal fungsi hati, gagal ginjal, penyakit jantung, paru-paru terendam cairan, kejang-kejang, stroke, kelumpuhan tungkai, sampai kematian.

 

  1. Saat ini saya menderita tekanan darah tinggi dalam kehamilan, apa yang harus dilakukan segera?

Perawatan harus dilakukan segera di sarana rumah sakit rujukan, tidak dapat ditangani oleh bidan atau dokter umum. Segera anda datang ke rumah sakit yang menyediakan layanan spesialis terutama spesialis obstetri dan ginekologi, dapat disertai spesialis penyakit dalam dan spesialis anak,  terutama bila anda berada dalam status gawat darurat, masih kurang bulan, dan harus segera diakhiri kehamilannya.

Bila anda tinggal jauh dari sarana rujukan: segera persiapkan untuk mencapai fasilitas tersebut sedini mungkin sebelum komplikasi berat terjadi, karena apapun yang terjadi, bidan atau dokter umum akan tetap merujuk sedapat mungkin menuju fasilitas tersebut.

 

8.Status gawat darurat apa yang mengharuskan saya segera ke rumah sakit?

– Tekanan darah diatas 160/100 mmHg

– Sesak nafas atau kesulitan bernafas

– Kejang-kejang

– Pandangan buram atau kabur

– Berkemih sedikit atau sulit

– Mata kekuningan

Temukan salah satu gejala diatas anda mungkin berada dalam status gawat darurat dan mengharuskan penanganan khusus di rumah sakit rujukan  tidak hanya sekedar rawat jalan di bidan, posyandu atau puskesmas.

Semoga Bermanfaat.

Comments are closed.