Saat ini sudah memasuki bulan Dzulhijjah diamana umat muslim di dunia berbondong – bondong untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci ke, Mekkah Al Mukarromah. Selain merupakan kegiatan mentar spiritual, ibadah haji dapat dikategorikan menjadi ibadah fisik. Karena setiap rukun haji membutuhkan aktifitas fisik yang sangat tinggi. Agar ibadah yang dilakukan maksimal, selain mental, dan spiritual, calon jamaah haji juga sebaiknya menyiapkan diri dengan membiasakan kondisi seperti saat ibadah haji, diantaranya olah fisik.

Menurut dr. Primal Sudjana Sp.PD-KPTI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP dr. Hasan Sadikin, jamaah haji harus mempersipkan fisik setidaknya sebulan sebelum pergi. Bentuk latihan fisik yang dapat dilakukan diantaranya jogging minimal stengah jam, 3 kali / minggu. Hal ini penting dilakukan karena saat ibadah haji jamaah dituntut berjalan  dalam jangka waktu yang lama saat melakukan Thawaf, lari lari kecil dalam Syar’i, tenaga yang kuat saat melempar Djumroh, duduk yang lama saat ibadah shalat dan ibadah lainnya.

Selain latihan fisik, untuk menghindari terjangkit penyakit infeksi maupun noninfeksi, calon jamaah haji juga harus menyiapkan beberapa hal

Penyakit Infeksi

“Penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada jamaah haji adalah flu dan batuk. Hal ini disebabkan karena perbedaan cuaca, banyak debu, juga berkumpulnya orang dalam jumlah yang banyak dalam satu tempat yang sama sehingga penularan virus menjadi lebih mudah” Terang dr. Primal.

Dr. Primal menambahkan, untuk mengantisipasi terserang penyakit infeksi, sejak beberapa saat sebelum pergi ibadah haji harus sudah membiasakan beberapa hal, diantaranya:

  • Periksakan ke dokter kondisi umum tubuh sebelum
  • Konsumsi gizi seimbang. Gizi seimbang adalah komposisi / susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan variasi makanannya beraneka ragam yang memperhatikan prinsip kebersihan dan berat badan ideal.
  • Biasakan olah raga fisik minimal jogging stengah jal 3 kali dalam seminggu setidaknya sebulan sebelum pergi secara rutin
  • Manajemen stress
  • Hindari orang yang pilek batuk sebisa mungkin, atau gunakan master apabila melihat di sekitar ada yang pilek atau batuk.
  • Biasakan banyak air minum, 2 liter 1 hari
  • Biasakan cuci tangan yang benar dan bersih setiap akan makan

Penyakit degeneratif

Mayoritas jemaah haji adalah muslim yang sudah berusia lanjut. Salah satu jenis penyakit yang sering dialami usia lanjut adalah penyakit degeneratif seperti Asam urat, Osteoporosis, Diabetes Mellitus, Kolesterol, Hipertensi, Jantung, Stroke dan Ginjal. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak sehat.

Bagi calon jamaah haji yang memiliki penyakit degeneratif, persiapan yang sebaiknya dilakukan adalah:

  • Biasakan pola hidup sehat
  • Konsultasi ke dokter mengenai rencana ibadah haji yang akan dilakukan hingga dokter dapat memberikan obat yang dibutuhkan saat ibadah haji. Misalnya bagi penderita osteoartritis, sebelum pergi dapat dilakukan latihan, fisioterapi tertentu, dan banyak lagi. Atau bagi pasien diabetes, dapat menyiapkan jadwal menu makanan sehat maupun insulin sesuai kebutuhan.
  • Kontrol teratur sebelum keberangkatan untuk memeriksa tekanan darah, gula darah dan lain sebagainya
  • Pastikan mendapatkan vaksin meningitis dan vaksin influenza
  • Setelah sampai di Tanah suci, segera laporkan penyakit yang biasa dirasakan kepada petugas kesehatan kloter sehingga ada yang mengingatkan agar lebih waspada.
  • Dalam menyiapkan obat, kebanyakan jamaah sudah melepas obat dari bungkusnya, mencampurkan obat dan memotong-motong obat agar praktis. Sebaiknya tidak dilakukan. Biarkan obat berada pada bungkusnya, agar jika orang lain yang memberikan obat tersebut mengetahui jenis obat yang dimaksud.

Ibadah Haji adalah ibadah yang dinantikan oleh umat muslim. Semoga dengan mental dan fisik yang sehat, rangkaian Rukun dan Sunnat ibadah Haji dapat dikerjakan secara sempurna dan kembali ke Tanah Air dalam kondisi yang sehat.

 

 

 

 

Comments are closed.