RSHS, (19/06/2012). Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur, dan sering terlambat makan sudah menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat perkotaan. Tidak hanya itu, ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh yang tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem pencernaan untuk mencerna dan menyerap lemak. Sebelum terjadinya penyakit yang lebih fatal. Ada baiknya kita mulai meringankan pekerjaan saluran pencernaan, dengan cara melakukan diet lambung.

Lambung memegang peranan amat vital dalam sistem pencernaan makanan. Organ yang terletak setelah kerongkongan ini merupakan tempat dihancurkannya makanan yang masuk ke dalam perut. Ada sejumlah perbedaan diet lambung dengan diet makanan biasa. Melakukan diet lambung dilakukan dengan memberikan makanan yang cukup dan tidak merangsang. Ini berguna untuk memperingan pekerjaan saluran pencernaan.

Nasi atau Pengganti

Ada sejumlah makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk diet lambung. Untuk nasi.penukar, makanan yang baik untuk diet lambung adalah beras yang dimasak lunak atau ditim. Sebagai penukar, bias diganti dengan kentang yang direbus atau dipuree, macaroni, roti, biskuit, krakers, tepung-tepungan yang dibuat bubur. Sementara, makanan pengganti yang tidak diperbolehkan adalah ketan, bulgur, jagung, cantel, ubi, singkong, dan talas.

Daging atau Pengganti

Untuk melaksanakan diet lambung, pastikan daging sapi yang dikonsumsi adalah daging sapi tak bergemuk. Sebagai pengganti, dapat juga menkonsumsi hati, ikan, atau ayam yang ditim, direbus lunak, disemur, atau dibakar. Untuk telur, dapat dimasak dengan cara direbus, ceplok air, dadar, atau dicampurkan ke dalam makanan. Sementara yang tidak diperbolehkan adalah daging gemuk, babi, kambing, ikan yang diawetkan, daging dan ikan dalam kaleng, dendeng, daging asap, ikan asin, dan ikan pindang.

Susu dan Hasil-hasil Susu

Tidak perlu khawatir dengan Anda yang menyukai hasil-hasil susu, seperti cream atau keju. Makanan tersebut aman dikonsumsi ketika melakukan diet lambung. Selain itu, susu murni, skim, susu kaleng, susu asam, dan yoghurt juga  baik dikonsumsi.

Kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan

Kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, dan kacang kedele harus dihindari ketika melakukan diet lambung. Makanan yang diperbolehkan antara lain kacang hijau, tahu dan tempe, yang dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau ditumis.

Lemak

Hindari santan kental, makanan yang berlemak, dan juga goring-gorengan. Jika ingin memakan makanan dengan bahan santan, sebaiknya santan encer. Minyak dapat diganti dengan margarine atau mentega.

Sayuran

Sayuran mentah seperti kol, kembang kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong, daun kacang sebaiknya dihindari dalam melakukan diet lambung, Makan lah sayuran muda yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas, seperti bayam, buncis, kacang panjang, kacang polong, labu kuning, labu siam, tomat (tanpa biji dan kulit), wortel direbus, dikukus atau disetup, dan ditumis.

Buah-buahan

Sari buah, pepaya, pisang masak baik dikonsumsi dalam melakukan diet lambung. Jika ingin memakan bauah seperti apel, jambu, sebaiknya dikupas terlebih dahulu kulitnya, dan membuang bijinya.

Minuman, Bumbu, dan lain-lain

Hindari meminum minuman yang mengandung soda. Bumbu tajam seperti cuka, merica, cabe, dan acar juga tidak disarankan.

Sebagian besar orang baru menyadari bahwa kesehatan lambung sangat penting setelah mereka merasakan nyerinya lambung. Keadaan bertambah rumit ketika kita merasakan perih dan panas di ulu hati, mual dan kadang-kadang sampai muntah. Lambung sama halnya dengan organ lain yang perlu diperhatikan kesehatannya. Jadi, jangan sampai Anda menelantarkan lambung hanya karena kesibukan sehari-hari.

Comments are closed.