RSHS (27/09/2016). Gesya dan Gisya, bayi kembar siam asal Ciamis telah menjani operasi pemisahan oleh Tim Dokter RSUP Dr. Hasan Sadikin. Melalui rekan-rekan wartawan, Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dan doa seluruh pihak sehingga kedua bayi dapat melalui operasi dengan baik. “Alhamdulillah Gesya dan Gisya berhasil dipisahkan. Semoga keduanya dapat melewati masa-masa kritis, dan selamat sampai nanti kembali ke keluarganya di rumah”, Ungkapnya.

“Salah satu bayi yang bernama Gesya, sejak lahir mengalami kelainan jantung, yaitu tetralogi of fallot (ToF). Semakin hari Gesya mengalami Cyanotic spell (salah satu tanda/gejala yang sering ditemukan pada bayi dan anak dengan ToF yang menunjukkan tingkat keparahan pada aliran darah.red), dan biasanya, jika yang satu mengalami perburukan yang satu lagi akan ikut. Melihat kondisi ini, maka tim dokter memutuskan untuk mempercepat tindakan operasi”, Terang Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS, Prof.Dr. Sjarief Hidajat, dr.,SpA(K).

Tetralogi of fallot adalah penyakit kelainan jantung bawaan, terdiri dari kombinsi empat kelainan jantung, yaitu penyempitan katup pangkal pembuluh darah paru, kebocoran sekat dinding antara ventrikel, overriding/transposisi aorta, serta penebalan otot ventrikel kanan.

Pukul 13.38 kedua bayi berhasil dipisahkan, untuk melanjutkan operasi yaitu menutup bagian yang terbuka, bayi yang tidak ada kelainan jantung, Gisya, di pindahkan ke ruang operasi sebelahnya dan selesai sekitar pukul 14.00 WIB, sedangkan Gesya dilanjutkan di tempat yang sama untuk menjalani operasi pada organ jantung dan masuk ruang pemulihan pukul 16.00.

Pagi ini, Keduanya Membaik

Masa paling kritis bagi pasien yang telah menjalani operasi adalah 24 jam paska operasi. Alhamdulillah, kondisi keduanya setelah melewati 24 jam berangsur-angsur membaik. Saat berita ini diturunkan, pendarahan berkurang, sudah mulai diberikan cairan melalui mulut dan Gisya telah disapih dari ventilator.

Setelah menjalani operasi besar, maka wajar jika kedua bayi mengalami masa kritis, apalagi diketahui pada salah satu bayi aliran oksigen ke paru-paru sedikit karena adanya kelainan Jantung. Namun, puji syukur, saat operasi kemarin tim dokter telah menyelesaikannya” Terang Anggota tim penanganan bayi kembar siam, dr. Rully Sitanggang, Sp.An(K).

Dalam kesempatan yang sama dr. Stanza Uga, Sp.A(K) memaparkan, satu minggu ini kedua bayi akan dipantau terus, setelah kesadarannya semakin meningkat, bantuan nafas sudah tidak diperlukan, infeksinya terkontrol baik, dan perdarahan sudah selesai, maka Gesya dan Gisya dapat dinyatakan benar-benar lepas dari masa kritis dan dapat dialih rawat ke ruang perawatan biasa.

 

 

 

Comments are closed.