Suasana pagi di lapangan upacara RSHS nampak hangat dengan adanya acara “Peringatan World Hand Hygiene Day 2018 dan Integritas Kepatuhan Hand Hygiene Jelang Survei Verifikasi KARS” pada Jumat (11/05) lalu. Pada acara yang digagas Tim PPI RSHS ini ,Direktur Utama beserta Direksi RSHS dan segenap Kepala Komite/ Instalasi/Bagian dan Bidang berkumpul menyatukan komitmen mereka dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan patient safety yang salah satunya melalui hand hygiene (cuci tangan) yang baik. Sebagai wujud dari komitmen tersebut, dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan dan pembubuhan cap tangan oleh manajemen dan karyawan RSHS. Ketua PPI RSHS dr. Riyadi, Sp.A(K), M.Kes dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar acara simbolis belaka namun untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya cuci tangan untuk mencegah infeksi salah satunya mencegah sepsis yang bisa mengakibatkan kematian.

Cuci tangan adalah kebiasaan yang sekilas nampak kecil, namun ternyata berdampak besar. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pencapaian kepatuhan cuci tangan di RSHS memang belum mencapai 100% namun kabar baiknya, kepatuhan cuci tangan ini trennya semakin meningkat dari waktu ke waktu karena bila melihat dilapangan, ternyata kini keluarga pasien di RSHS juga sudah mulai aware dan melakukan kebiasaan baik ini. Pencapaian tersebut tak lepas dari peranan perawat dan dokter di lapangan yang berhasil memberikan edukasi pada pasien dan keluarga. Demikian diungkapkan Ketua Komite Mutu dan Keselamatan pasien RSHS, dr. Dian Tjahyadi, Sp.OG(K).  “Masalah resistensi mikroba merupakan masalah yang sangat besar jadi kita sebagai petugas rumah sakit harus bisa mengingatkan semua pihak tentang pentingnya kebiasaan cuci tangan. Dari hal inilah kita dapat melakukan perubahan dan perubahan ini akan berdampak terhadap mutu dan keselamatan pasien” Ungkapnya.

Sementara itu, Dirut RSHS dr. R Nina Susana Dewi Sp.PK(K), M.Kes, MMRS menegaskan bahwa cuci tangan harus menjadi budaya kita. “Peringatan ini mengingatkan kita agar waspada dan kita sebagai stakeholder rumah sakit sangat butuh dukungan agar kita bisa menangani hal-hal terkait mutu dan patient safety di rumah sakit” ungkapnya. Lebih jauh dr. Nina menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia infeksi sedang meningkat tajam oleh karena itu hand hygiene merupakan langkah preventif pertama yang murah meriah. Harapan Dirut, pencapaian kepatuhan cuci tangan di RSHS dapat mencapai 100%.(RFU-Humas RSHS)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments are closed.