Perkembangan Gesya dan Gisya selalu dipantau setiap saat oleh tim penanganan bayi kembar siam RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Keadaan keduanya sudah stabil, namun salah satu bayi yang memiliki kelainan jantung, Gesya, belum melewati masa kritis.

“Setelah dievaluasi pagi tadi, diketahui Gesya belum melalui masa kritis. Kemungkinan terjadinya komplikasi paska operasi masih mungkin, diantaranya infeksi, gangguan pada ginjal, dan lain sebagainya. Namun kita sama-sama berdoa semoga keduanya, terutama Gesya dapat melalui masa-masa kritis ini” Terang anggota tim penanganan bayi kembar siam RSHS, dr. Dzulfikar Djalil Sp.A.(K), M.Kes.

Terkait upaya pencegahan komplikasi infeksi yang dapat terjadi selama perawatan, beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menempatkan Gesya dan Gisya di ruang isolasi, pembatasan orang yang keluar masuk area perawatan, menjaga hygienitas lingkungan area perawatan, setiap dokter atau perawat yang akan memasuki area perawatan selalu mencuci tangan terlebih dahulu serta menjaga suhu ruang perawatan.

Berbeda dengan Gesya, kondisi Gisya relatif semakin stabil. Hal ini diperlihatkan dengan suhu tubuh yang tidak panas, tidak ada sesak, BAB BAK normal dan respon terhadap asupan nutrisi baik. Saat ini secara bertahap Gisya sudah diberikan susu melalui mulut sebanyak 8 x 15 cc. Segera setelah secara klinis dan hasil labolatorium baik, Gisya akan dialih rawat ke ruang perawatan biasa.

“Seluruh pihak telah mengupayakan agar Gisya dan Gesya dapat menjalani operasi pemisahan dan melalui masa kritis serta tumbuh kembang dengan baik. Namun, kesembuhan adalah kuasa Allah SWT, doa dari masyarakat akan sangat membantu menguatkan ikhtiar kita”, Tambah dr. Zulfikar.

Comments are closed.