Baru-baru ini wabah campak terjadi lagi di Kota Bandung. Penyebabnya bisa beberapa faktor, diantaranya cuaca yang tidak menentu, lingkungan yang kurang baik, gizi rendah dll. Menurut Prof. DR, dr., Herri Garna, Sp.A(K) salah satu cara untuk menekan angka kejadian campak ini adalah melakukan imunisasi.

Campak adalah jenis penyakit menular yang berasal dari virus golongan pamyxovirus. Gejala penyakit ini diantaranya adanya demam, batuk, pilek, konjungtifitas (mata merah). Has campak adalah timbul ruam atau bercak merah di bagian belakang telinga pada hari ke-6 setelah demam. Penularannya melalui percikan ludah dari orang yang terkena campak. Masa penularannya 2 hari sebelum dan 4 hari setelah ruam (bintik merah) muncul.

Campak banyak menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang mungkin muncul diantaranya sesak nafas, kekurangan oksigen, pneumonia karena virusnya menyerang sampai ke paru-paru, mencret, radang telinga tengah, radang otak, dan masih banyak lagi.

Imunisasi campak menjadi salah satu hal yang penting dilakukan untuk menekan angka kejadian campak. Biasanya dilakukan ketika anak berusia 9 bulan, dan dilanjutkan ketika bayi berusia 15 bulan. Tujuannya adalah untuk mengurangi angka penderita penyakit campak yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Selain itu, “Kebersihan lingkungan dan pemberian gizi yang baik untuk keluarga perlu diperhatikan sehingga badan tetap fit dan tidak mudah tertular campak atau penyakit lainnya”, tambah beliau.

Comments are closed.