Bewaras-Kalimat tersebut diucapkan oleh motivator terkenal Dr. Jen Zainal Asyikin Hans di acara rutin Capacity Building RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan tema “Peningkatan Komitmen Organisasi dan Leadership.” Acara yang bernuansa seminar atau Talk Show ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali yang secara tidak langsung merupakan salah satu budaya organisasi RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung yang dilestarikan dalam membentuk, membina, dan menciptakan jiwa-jiwa kepemimpinan yang tangguh dan dapat melayani masyarakat banyak secara luas.

“It All Comes Back To You, Tiadalah Balasan Kebaikan Selain Kebaikan Pula,” merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Dr. Jen Zainal Asyikin Hans yang menjadi buku motivasi pengantar dalam menyampaikan dan memberikan materi motivasi pada kegiatan Capaity Building tersebut, pada Rabu, 17 Juni 2015 kemarin di Aula Gedung Penyakit Dalam Lantai 5.

Kegiatan Capacity Building yang berorientasi pada pelatihan kepemimpinan ini diawali dengan sambutan Direktur Utama RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr. Ayi Djembarsari, MARS yang mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk mendukung proses perkembangan di RSHS. “Oleh karena itu, pelajari dan praktekkan apa yang disampaikan Narasumber dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama, bukan hanya bagi diri kita tapi untuk orang lain yang membutuhkan pelayanan dari kita semua.”

Menilik isi dari buku “It All Comes Back To You, Tiadalah Balasan Kebaikan Selain Kebaikan Pula,”Ini terdapat Hukum Tabur Tuai yaitu, Nabur Sedikit Tuai Sedikit, Nabur Banyak Tuai Banyak. Itu artinya  ketika menabur sedikit kebaikan akan menuai sedikit pula kebaikan begitu sebaliknya jika  menuai banyak kebaikan maka akan menuai banyak kebaikan pula. Hal ini menunjukkan bahwa semua yang terjadi pada diri manusia merupakan cerminan dari semua yang dilakukan oleh manusia tersebut selama hidupnya.

Bill Gates di halaman 32 dalam buku tersebut mengatakan, “Jika kita terlahir miskin itu bukan kesalahan kita. Tetapi jika kita mati dalam keadaan miskin barulah itu kesalahan kita. Itu artinya tidak ada yang salah dengan semua keadaan dan kondisi kita saat dilahirkan tetapi akan menjadi salah kalau kita fokus pada kekurangan kita dan tetap berada pada zona yang tidak kita inginkan tersebut”.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para kepala Unit Kerja di RSHS ini, narasumber menjabarkan ciri-ciri pemimpin yang baik. “Ada bebarapa kiat penting untuk menjadi seorang pemimpin dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu, (1) Proactive , artinya bertanggung jawab dan pantang menyalahkan siapapun dan berpartisipasi penuh dalam segala hal, (2) Mulailah dan akhiri dengan sebuah pemikiran yang dapat mengarahkan seorang pemimpin dalam berpikir kritis, (3) Put First Things First, artinya mementingkan hal yang penting terlebih dahulu. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus bisa mendahulukan suatu hal yang prioritas mencakup kemashalatan hajat orang banyak dibandingkan kepentingan yang kurang prioritas apalagi kepentingan sendiri dibandingkan kepentingan golongan atau hidup orang banyak,” Ujar Dr. Jen Zainal Asyikin Hans.

Ciri selanjutnya yaitu, (4)Think Win-Win,  (5) Seek First to Understand then to be understood, buatlah seseorang bukan hanya mengerti tapi memahami apa yang disampaikan.  Dalam hal ini permainan bahasa sangat membantu karena bahasa dan kata-kata dapat mengubah sudut pandang seseorang dalam menilai dan melihat sesuatu hal, (6) Synerge, (7) Sharpen the Saw, perbaiki dan evaluasilah segala sesuatu hal, (8) Temukan siapa jati dirimu sebenarnya maka orang lain akan mengenali dirimu, (9) Menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Itulah mengapa jika seseorang tidak bisa menjadi lebih baik dikemudian hari dan tidak dapat mengenali siapa jati dirinya sebenarnya maka merugilah orang tersebut,” Imbuhnya.

Dengan terselenggarakannya acara rutin tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi tersendiri dalam membangun jiwa kepemimpinan muda yang dapat mempraktekkan kiat-kiat yang telah disampaikan oleh Dr. Jen Zainal Asyikin Hans dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat banyak secara luas.

 

 

 

Comments are closed.