Setelah menjalani operasi pemisahan kembar siam, kondisi Ayesha & aleeya (11 bulan) berangsur stabil. Dalam jumpa pers yang digelar RSHS, 23 Desember 2022, Plt Direktur Utama RSHS, dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS menyampaikan, setelah menjalani operasi pemisahan pada 21 Desember 2021 saat ini kondisi kedua bayi stabil. Keduanya kini dirawat di Pedriatric Intensive Care Unit (PICU) dan dipantau ketat oleh tim medis kembar siam RSHS.

Lebih lanjut mengenai penatalaksanaan terhadap kedua bayi, Ketua Tim Kembar Siam RSHS, dr. Dikki Drajat Sp.BA(K) menyampaikan, operasi kedua bayi berjalan dengan lancar. Sejak insisi (penyayatan) pertama sampai selesai, operasi berjalan sekitar 7 jam. Saat ini keduanya masi menggunakan alat bantu nafas dan akan disapih sesuai dengan perkembangan kondisinya nanti.

Dr. Dikki menjelaskan, pada bayi Ayesha dan Aleeya dengan jenis Conjoined Twin thoracoomphalofagus ini terdapat dempet pada Dinding dada, selaput jantung, selaput perut dan liver / hati. Memisahkan selaput liver cukup memiliki kesulitan tinggi, namun dikarenakan RSHS saat ini telah memiliki alat canggih pemotong (CUSA) sehingga tingkat keberhasilannya tinggi. CUSA adalah metode yang dilakukan dokter untuk menghancurkan jaringan tubuh yang tidak normal tanpa mempengaruhi sel dan jaringan sehat di sekitarnya.

Kendati operasi pemisahan berjalan lancar, tim dokter masih memantau perkembangan kondisi keduanya. Kondisi Ayesha lebih cepat stabil daripada saudaranya sehingga jika semakin membaik, besok akan disapih dari alat bantu nafas dan mulai bernafas sendiri.

Ayesha dan Aleeya merupakan bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan di RSHS. Total kasus bayi kembar siam yang pernah ditangani di RSHS sejumlah 26 kasus, namun memiliki kondisi yang berbeda-beda dan tidak semua kasus bayi kembar siam dapat dipisahkan. Pelayanan kembar siam di RSHS telah memiliki SDM dan fasilitas yang mumpuni. Bayi kembar siam dari Wilayah Jawa Barat dapat dirujuk ke RSHS untuk mendapatkan pelayanan. (FLH-Humas RSHS)

Comments are closed.