Ruang Pertemuan COT RSHS, (27/3), lantai 1 Ruang Central Operating Teater (COT) pada hari itu dibuat ungu. Pasien dan Penunggu pasien dibagikan balon berwarna ungu, pin, serta gelang bertuliskan “support epilepsi”. Penyuluhan mengenai epilepsi juga diberikan kepada sekitar 100 ibu & anak untuk memberikan penerangan mengenai cara orang tua menanggulangi anaknya yang menderita epilepsi. Semua kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengkampanyekan Hari Kepedulian Epilepsi Sedunia yang diperingati tanggal 26 maret.Penyuluhan Epolepsi untuk memperingati Purple Day

dr. Purboyo Solek Sp. A, ahli tumbuh kembang anak RSHS, menyampaikan dalam penyuluhannya, penderita epilepsi dapat bersekolah secara normal seperti anak pada umumnya. Namun banyak juga yang perlu perlakuan khusus. “Anak dengan epilepsi juga sama saja dengan anak lainnya, mereka punya tingkat kecerdasan yang berbeda-beda”, katanya.

Berbicara mengenai pengobatan, beliau berujar, hati-hati jika mencari alternatif pengobatan bagi anak dengan epilepsi. Salah-salah sembuh, anak bisa semakin sakit. Pengetahuan mengenai terapi yang baik harus diketahui orang tua agar tidak salah memilih pengobatan. “Perlu diingat juga, obat yang diberikan kepada anak dalam bentuk tablet jangan digerus/dibubukkan ketika mau diberikan pada anak. Karena  bagi obat ini, jika digerus manfaatnya akan hilang”, Ujarnya.

Comments are closed.