Divisi Rematologi Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr. Hasan Sadikin / FK UNPAD bersama  Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA) Cabang Bandung menyelenggarakan Continuing Medical Education yang dinamakan Rematologi Klinik Bandung, di Hotel El Royale, Februari 2019. Ketua pelaksana, dr. Andri Reza Sp.PD-KR menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan para dokter untuk menambah pengetahuan-pengetahuan baru tentang penyakit rematik.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan yang dimotori oleh dr. Rachmat Gunadi Sp.PD-KFR beserta tim ini, Direktur Utama RSHS, dr. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K) turut hadir memberikan sambutan. Ia menyampaiakn apresiasi terhadap kegiatan ini, harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan para dokter dalam menangani penyakit rematik, sehingga bisa menguatkan jejaring antara rumah sakit daerah dengan RSHS.

Animo para dokter terhadap kegiatan ini cukup besar, terlihat dari banyaknya peserta kegiatan. Selain berasal dari Bandung raya, peserta juga berasal dari berbagai provinsi di Indonesia baik dari Sumatera, Sulawesi, Jawa maupun Papua.

Lebih lanjut dr. Andri menyampaikan, Dunia ilmu kedokteran terus berkembang, banyak ditemukan obat-obat yang baru, dan ada penyakit baru juga, misal penyakit yang namanya asia syndrome, penyakit akibat dari kelainan sistem di sistem pertahanan tubuh seorang pasien yang terlalu aktif, akibat dari perubahan lingkungan dan iklim.

“Tidak dapat dipungkiri, di daerah masih ada masalah salah diagniostik, salah prosedural, keliru  memilih mana pemeriksaan yang tepat, dan lain sebagainya. Maka melalui kegiatan ini para dokter di Daerah, terutama Di RS jejaring RSUP dr. Hasan Sadikin diberi pengetahuan agar kedepan lebih baik, baik diagnostiknya maupun tatalaksananya,” Tambahnya.

Mengenai tatalaksana terhadap penyakit rematik, biasanya dokter yang menemukan gejala autoimun maka akan dirujuk ke RSHS atau Rumah sakit lain yang memiliki fasilitas cukup lengkap, baik itu dari segi fasilitas (pemeriksaan lab), ketersediaan obat-obat yang cukup mahal dan jarang, maupun tenaga ahlinya. jika penyakitnya sudah stabil bisa ditangani di rumah sakit daerah.

Dengan penyelenggaraan kegiatan ilmiah seperti ini, diharapkan pelayanan kesehatan yang berkualitas semakin merata ke seluruh pelosok Indonesia, dan tujuan kita bersama menciptakan derajat kesehatan masyarakat dapat semakin mudah untuk digapai.

 

Comments are closed.