edit1

Kasubbag Rematologi RSHS dr. Rachmat Gunadi Sp. PD-KR

RSHS mejadi sentral penelitian nasional dalam uji klinis obat untuk rematik (artritis rematoid) yang bernama Neo tocilizumab. Ka. Subbag Remato RSHS dr. Rachmat Gunadi SpPD-KR, obat ini di luar negeri terutama Eropa sudah digunakan, namun di Indonesia belum pernah, maka sebaiknya dilakukan uji klinis terlebih dahulu.

Ikatan Rematologi Indonesia menginginkan adanya uji klinis dulu sebelum diajukan ke badan POM. Obat ini diujikan kepada 40 orang yang dilakukan di 5 senter, yaitu Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang dan Jakarta. Di RSHS sendiri pasien peserta uji klinis ini berjumlah 8 orang.

Persiapannya sudah dilakukan sejak bulan Oktober 2010. Setelah semua ahli dan berbagai pihak, dilakukan penyeleksian pasien. Syarat bagi pasien yang dapat mengikuti uji klinis ini diantaranya, pertama, sudah jelas menderita artritis rematoid, sudah dilakukan pengobatan minimal 5 bulan ternyata tidak menunjukkan respon yang memadai, terakhir, keamanan organ-organ tubuhnya terjamin (tidak mempunyai penyakit infeksi trutama TBC, walaupun obat ini relatif lebih aman karena tidak menyerang organ lain).

Terapi yang dilakukan yaitu pemberian obat selama 6 kali dengan jarak 4 minggu. Satu – dua bulan setelah pemberian obat yang ke 6, dilakukan pengamatan lagi. Dari literatur, tambah dr Gunadi, pasien yang menjalani terapi ini dapat merasakan perubahan setelah minggu kedua seperti penurunan kekakuan sendi-sendi sampai setengahnya, bengkak-bengkah pada sendi akan berkurang, nyerinya berkurang, well being (perasaan sehat) lebih terasa setelah bulan kedua.

Hasil dari uji klinis ini akan dianalisis bersama, lalu akan dumuat di jurnal ilmiah, lalu dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan Balai POM.

Usia 6 tahun sudah bisa terkena rematik

Penyakit ini menyerang sendi dan struktur jaringan penunjang di sekitar sendi sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri. Rematik atau Remato itu ada 120 macam. Penyebabnya macam-macam, ada yang karena asam urat (5%), ada yang karena proses penuaan (70%), ada lagi yg karena infeksi, atau ada kelompok 4 yaitu auto imun. Salah satu auto imun itu adalah rematik artritis. Rematik Artritis adalah suatu penyakit auto imun yang sifatnya kronis yg mengenai sendi dan organ diluar sendi, misalnya mata, paru, jantung, dll. Gejalnya nyeri-nyeri dan kaku pada sendi tangan, pergelangan tangan, bengkak, hasil lab menunjukkan rheumatoid test (+), penyakitnya menahun, kalau tidak diobati menimbulkan kecacatan.

“Di RSHS saja, pasien rematik ada sekitar 300, kalau se-Bandung saya kira ada 1000 orang. Penyakit rematik puncaknya menyerang pada dua siklus usia. Yaitu usia peralihan remaja menjadi dewasa, dan usia menjelang menopause (lebih banyak pada wanita). Di Indonesia sendiri yang termuda menderita penyakit ini berusia 6 tahun”, jelasnya diakhir wawancara.

Comments are closed.