Suatu negara, jika ingin kuat dan langgeng harus ditata berdasarkan hukumnya sendiri dan berdiri diatas kepribadian nasionalnya sendiri. Begitu bunyi poin penting naskah pidato menteri Komunikasi dan Informatika RI menyambut 108 tahun Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ( Harkitnas ), yang dibacakan oleh dr. Ayi Djembarsari, MARS selaku inspektur  upacara Harkitnas di RSHS, Jumat (20/05).

Upacara Hari Kesadaran Nasional yang sedianya dilaksanakan pada tanggal 17 disetiap bulannya, pada kali ini ditiadakan dan diganti pelaksanaannya menjadi tanggal 20 Mei 216 dimana pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Upacara bulan ini bermakna sangat dalam karena  bertepatan dengan 108 Tahun kelahiran Budi Oetomo yang merupakan cikal bakal pergerakan semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran rakyat Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Peringatan Harkitnas tahun ini Bertema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan wewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan berkarakter”. Bangsa Indonesia tidak akan pernah dapat mengecap indahnya hidup dialam kemerdekaan tanpa adanya perjuangan para pahlawan bangsa. Inilah saatnya untuk meningkatkan kinerja lebih nyata, mandiri dan berkarakter sesuai dengan bidang pekerjaan kita.

Peringatan 108 tahun Kebangkitan Nasional bertujuan untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral etika berbangsa dan bernegara, serta mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai NKRI.

Upacara bendera Harkitnas 2016 dilaksanakan secara serentak seIndonesia pada hari Jumat tanggal 20 Mei 2016 oleh seluruh karyawan kantor/ Lembaga/ Instansi Pemerintah termasuk RSHS. Penyelenggara upacara Harkitnas 2016 di RSHS yaitu SMF Orthopaedi dan Traumatologi sukses melaksanakan acara ini dengan penuh khidmat. Saat sesi pembacaan doa warga RSHS yang menjadi peserta upacara nampak terhanyut mendengarkan doa yang ditujukan untuk para pahlawan itu. ***

 

 

 

Comments are closed.