Press Release

 

 RSHS, (26/11/2014). Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan, RSHS lakukan operasi transplantasi ginjal pada 15 November 2014. Operasi ini merupakan operasi pertama yang dilakukan setelah era transplantasi sebelumnya pada tahun 1977.

Sebetulnya tim transplantasi ginjal RSHS telah dibentuk cukup lama, namun RSHS memastikan dahulu semuanya telah benar-benar siap sehingga pelayanannya dapat maksimal. Setelah ini pasien yang berasal dari Jawa Barat tidak usah jauh-jauh ke Jakarta bahkan ke luar negeri untuk operasi transplantasi ginjal, karena RSHS sudah siap.

Ketua Tim Transplantasi Ginjal adalah dr. Rubin S. Gondodiputro, SpPD-KGH dengan jumlah tim sekitar 60 orang yang terdiri dari berbagai disiplin, diantaranya Penyakit Dalam, Bedah, Anastesi, Urologi, Bedah Urologi, Bedah Vaskuler, Radiologi, Patologi Anatomi, Kedokteran Nuklir, Kedokteran Forensik, Psikiatri, Farmasi, Gizi dan tenaga kesehatan lainnya.

Operasi diawah koordinasi dr. Tjahyodjati, SpB, SpU dengan pendampingan dari Tim RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo berlangsung selama 5 jam. Pasien yang mendapatkan transplantasi (resipien) adalah DNS (32) yang diketahui mengalami gagal ginjal sejak September 2013. DNS warga Kecamatan Buah Batu Bandung yang berprofesi sebagai seorang dokter ini mendapatkan donor dari NNS, kakak kandung pasien.

Pasca operasi Resipien di rawat di ruang ICU selama 3 hari dan pemantauan selanjutnya di ruang rawat biasa selama 10 hari. Selama perawatan kondisi medis resipien stabil. Kondisi ginjal transplan baik yang ditandai parameter laboratorium seperti hemoglobin, ureum, kreatinin serta parameter elektrolit darah. Demikian juga jumlah produksi urine dan indikator laboratorium urin yang membaik.

28 November resipien diperbolehkan untuk kembali ke rumah dan menjalani rawat jalan dengan kondisi baik dan optimal. Resipien akan terus dipantau secara ketat sampai beberapa bulan kedepan dengan cara rutin kontrol ke Tim Transplan RSHS dan penilaian rutin laboratorium darahnya. Begitu juga dengan Neneng yang telah dalam kondisi baik dan telah kembali ke rumah dan menjalani kontrol pasca operasi.

Sesuai prosedur yang berlaku, pada 12 November 2014 telah dilakukan informed concent dengan pasien  maupun pendonor. Adapun untuk pembiayaan, BPJS telah bersepakat untuk menjamin biaya operasi sebanyak Rp.250 juta baik bagi resipien maupun donor. Sementara kekurangannya akan ditanggung oleh pasien yang bersangkutan.

Kedepan, transplantasi ginjal akan menjadi salah satu pelayanan rutin di RSHS yang merupakan wujud komitmen RSHS sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional dalam mengatasi masalah gagal ginjal kronik yang membutuhkan terapi pengganti ginjal. Setelah keberhasilan operasi ini ada dua pasien transplantasi ginjal yang telah masuk daftar tunggu.

Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) meningkat dari tahun ketahun dan saat ini termasuk salah satu masalah kesehatan yang sangat besar di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya angka kejadian penyakit metabolik dan degeneratif, meningkat pula jumlah penderita PKG dan diperkirakan setiap tahun terjadi peningkatan sekitar 5-10% pasien PKG stadium 5.

Terapi utama pada penderita PK tahap 5 adalah transplanasi ginjal dimana fungsi ginjal akan kembali seperti sedia kala karena secara ilmiah digantikan oleh ginjal baru dari donor. Apabila transplantasi ini tidak dapat dilaksanakan maka penderita harus menjalani dialisis baik berupa hemodialisis menggunakan mesin cuci darah atau dialisis menggunakan selaput peritonium perut atau yang lebih dikenal sebagai CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).

RSHS sebagai salah satu Rumah Sakit Pusat Rujukan Pusat dan Regional Jawa Barat telah ikut serta menandatangani pakta komitmen kesiapan sebagai salah satu RS tempat transplantasi Ginjal di Indonesia. Komitmen tersebut tertuang dalam penandatanganan dkumen nasional tahun 2013. Sejalan dengan kebijakan tersebut, RSHS telah menyiapkan sarana prasarana secara bertahap dan berkesinambungan dalam berbagai aspek.

Narasumber:

Direktur Utama RSHS: dr. Ayi Djembarsari, MARS

Ketua Tim Transplan Ginjal RSHS dr. Rubin S. Gondodiputro, SpPD-KGH

 

 

 

Subbag Humas & Protokoler

RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung

Email: [email protected]

Comments are closed.