RSHS, (11/07), Pasien anak Arya Permana (10) penderita obesitas asal Pasir Pining Desa, Cipurwasari, akan menjalani pengobatan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Hari ini, 11 Juli 2016 Arya didampingi orangtua, Bupati Karawang, Direktur RSUD Karawang dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat berkunjung ke RSHS untuk mendapatkan perawatan. datang

Baberapa hari sebelum kedatangan Arya, pihak RSHS telah berkomunikasi dengan keluarga dan instansi terkait berkenaan dengan rencana perawatan Arya. Saat ini telah tersusun Tim Penanganan pasien Arya di RSHS yang diketuai dr. Julistyo TB. Djais, SpA(K). Tim berjumlah 13 orang yang terdiri dari beberapa divisi diantaranya Gizi anak, Endokrin anak, tumbuh kembang anak, Patologi Klinik, Radiologi, Bedah anak, Ortopedi, Psikiatri anak, Gizi, dan Rehabilitasi Medik.

Pada 2 Juli 2016 pasien berobat jalan ke RSHS dengan keluhan utama berat badan yang terus meningkat. Menurut keterangan keluarga arya, berat badan dirasakan terus meningkat sejak 5 tahun terakhir. Pada saat usia 5 tahun berat badan Arya adalah 90 kg. Saat ini berat badan Arya mencapai 190 kg. Keluhan disertai dengan sesak nafas yang dirasakan sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan sesak nafas dirasakan terutama ketika berjalan. Arya hanya mampu berjalan sejauh 30 meter dan mengeluhkan sulit dalam berdiri, berjalan, dan berpakaian sendiri. Arya hanya bisa tidur dengan posisi telungkup.  Karena keluhannya, Arya sempat dibawa berobat ke puskesmas setempat pada 4 bulan SMRS dan disarankan untuk diet. Namun karena tidak ada perbaikan kondisi, Arya kemudian dirujuk ke RSHS oleh Kadinkes kabupaten untuk perawatan lebih lanjut.

Arya pernah berobat ke poli gizi RSHS pada 11 juni 2015 dan 18 Juni 2015. Setelah menjalani seluruh pemeriksaan di RSHS, pasien meminta pulang untuk mengurus BPJS dan baru kembali ke RSHS pada 2 Juli 2016.

Dari wawancara yang dilakukan tim dokter, Arya  makan 4-5 kali sehari sebanyak 2 porsi, lauk 1 potong, dan sayur 1 porsi. Makan mie instan setiap hari, sekali makan 2 bungkus. Arya juga gemar mengkonsumsi minuman kemasan manis sebanyak 20 kotak sehari dan hobi mengonsumsi eskrim. Total kalori yang dikonsumsi dalam sehari menurut dietary recall yang dilakukan tim gizi RSHS mencapai 6000 KKal sebelum dilakukan diet dan 3 bulan terakhir setelah dilakukan diet sebanyak 3000 KKal. Sejak 4 bulan yang lalu penderita disarankan diet dan berat badan penderita turun 4 kg setelah menjalani diet.

Lebih jauh Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, DR. dr. Nucki Nursjamsi Hidayat., Sp.OT(K) menjelaskan rencana program untuk pasien anak Arya, yaitu mengatur program diet, mencari salah satu penyebab dari kegemukannya dan mengedukasi keluarga pasien juga, karena sebagus apapun program di Rumah Sakit kalau tidak dilanjutkan di keluarga  maka hasilnya tidak akan berhasil.

Dari wawancara yang dilakukan tim dokter, Arya  makan 4-5 kali sehari sebanyak 2 porsi, lauk 1 potong, dan sayur 1 porsi. Makan mie instan setiap hari, sekali makan 2 bungkus. Arya juga gemar mengkonsumsi minuman kemasan manis sebanyak 20 kotak sehari dan hobi mengonsumsi eskrim. Total kalori yang dikonsumsi dalam sehari menurut dietary recall yang dilakukan tim gizi RSHS mencapai 6000 KKal sebelum dilakukan diet dan 3 bulan terakhir setelah dilakukan diet sebanyak 3000 KKal. Sejak 4 bulan yang lalu penderita disarankan diet dan berat badan penderita turun 4 kg setelah menjalani diet.

Arya lahir dari ibu P2 A0, lahir cukup bulan, lahir spontan ditolong paraji, saat lahir langsung menangis dengan BBL 3600 gram.  Ibu penderita rutin kontrol ke bidan setiap bulan, dan hanya mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh bidan. Terkait dengan obat – obatan, Arya tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat-obatan saat dalam kandungan. Riwayat ibu sakit berat saat hamil pun tidak ada. Arya mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

 

Comments are closed.