Pilkada serentak telah berlangsung kemarin (27/06/2018). Beberapa wilayah di Indonesia turut berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini, tidak ketinggalan pasien, penunggu pasien serta petugas RSHS yang sedang berdinas saat masa pencoblosan.
TPS di RSHS terdiri dari TPS 24 (Mobile) berlokasi di Gedung anggrek Lt 1, melayani DPT, penunggu pasien dan pegawai RSHS yang sedang berdinas pada saat pelaksanaan pemungutan suara, dan TPS 31 (Statis) yang akan melayani DPT, seluruh pasien yang ada di RSHS, baik itu Rawat Inap maupun IGD. Khusus TPS 24, petugas mendatangi langsung pasien di ruangannya masing-masing.
Ketua KPPS 31, Eko Budianto menjelaskan, rencana awal di RSHS tidak akan ada DPT, namun ada perubahan yaitu menambahkan DPT di masing-masing TPS. “Minat memilih cukup tinggi, namun banyak yang datang ke TPS untuk menyoblos tetapi tidak membawa formulir A5 sehingga tidak dapat diakomodir,” Jelasnya.
Berbeda dengan pengunjung dan pegawai RSHS di TPS 31, bagi pasien yang sedang di rawat di RSHS, yang termasuk kedalam TPS 24, KPU mengeluarkan kebijakan boleh menggunakan KTP Elektronik.
“Sesuai ketentuan dari KPU, masyarakat yang bisa menyoblos di kedua TPS ini adalah yang dapat memperlihatkan Formulir A5. Namun ada kebijakan untuk pasien di ruang rawat inap cukup memperlihatkan KTP elektornik,” Terang Ketua KPPS 24 Ganjar Wisnu Budiman, S.Kep, NERS.
Menurutnya antusias pasien untuk mencoblos relatif tinggi. “Seluruh pasien yang didatangi dan memiliki KTP elektronik bersedia untuk ikut memilih. Namun memang jumlah pastisipasi pemilih relatif sedikit karena keterbatasan waktu. Surat suara baru sampai di RSHS sekitar pukul 10.00 dan pemilihan harus sudah selesai pukul 13.00,” Tambahnya.
Jumlah total surat suara yang digunakan di kedua TPS di RSHS adalah 317.
Pemilihan pemimpin daerah Jawa Barat dan Kota Bandung telah usai. Semoga Pilkada ini menghasilkan pemimpin yang amanah dan dapat membawa Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung menjadi lebih baik. (Humas RSHS)