Salah satu tanggungjawab moral institusi pelayanan kesehatan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat. Kegiatan edukasi mengenai kesehatan ini menjadi kegiatan rutin di KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kegiatan edukasi di bulan September 2019 ini adalah seminar awam tentang Aspek Kesehatan Jiwa Pada Pasien Atritis Reumatoid bersama dokter-dokter ahli yang baik hati yang diselenggarakan oleh KSM / Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr Hasan Sadikin / FK UNPAD dan Perhimpunan Reumatologi Cabang Bandung. Hadir sebagai narasumber dr. Dr. Rachmat Gunadi Wachjudi SpPD-KR FINASIM, dr. Santi Andayani, Sp.KJ, dan Adimia Rila Oktoga, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Dalam seminar awam ini dijelaskan faktor psikologis memengaruhi kondisi medis dengan salah satu cara berikut: Mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum; perkembangan atau eksaserbasi; keterlambatan penyembuhan ; mengganggu pengobatan kondisi medis umum; membuat risiko kesehatan tambahan bagi individu; respons fisiologis yang berhubungan dengan stres ; menyebabkan / mengeksaserbasi gejala kondisi medis.

Antara nyeri yang diakibatkan oleh penyakit rematoid artritis dengan tingkat depresi itu merupakan hal yang sangat terkait dan saling berpengaruh “Keduanya seperti siklus terhubung, nyeri mengakibatkan depresi dan depresi-pun mengakibatkan nyeri,” Terang dr. Santi Andayani, Sp.KJ, salah satu narasumber dari kegiatan ini.

dr. Santi menjelaskan, untuk mengatasinya, perlu disembuhkan keduanya secara bersamaan, depresinya diobati, nyerinya juga diobati. Untuk mengatasi depresi yang dirasakan pasien dapat berkonsultasi dengan psikiatri, terapi yang dilakukan bisa dengan konseling maupun pemberian obat. Masyarakat tidak perlu malu untuk berkonsultasi dengan dokter jiwa. Stigma di masyarakat, bahwa yang berobat ke psikiatri adalah orang dengan gangguan jiwa atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan “gila’ hal ini yang menyebabkan masyarakat segan berobat ke psikiatri. Stigma tersebut sedikit demi sedikit perlu diubah sehingga pasien lebih leluasa berkonsultasi masalah kesehatan jiwanya ke psikiatri.

Dengan sistem perawatan terpadu antara fisik dan psikis dapat meningkatkan kualitas hidup meringankan nyeri dan penderitaan lain memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa tegak sampai akhir hayat serta dukungan untuk keluarga.

 

 

 

 

Comments are closed.