Anak-anak Generasi Alfa lahir ditengah bergelimangnya teknologi informasi yang salah satu perangkatnya adalah gawai atau lebih dikenal dengan istilah gadjet. Generasi alfa  merupakan generasi setelah Generasi Z, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran mulai tahun 2010, artinya masuk pada tahun kelahiran cucu, atau anak-anak kita.

Seperti yang dirilis oleh tirto.id, Generasi Alfa diperkirakan akan menjadi generasi yang terdidik karena kesempatan sekolah yang lebih banyak di era sekarang. Mereka akrab dengan teknologi dan hidup paling sejahtera. Namun, segala sesuatu pasti ada efek sampingnya. Pasalnya banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya kecanduan gawai, mungkin ini salah satu efek samping dari pesatnya kemajuan teknologi.

Anak kecanduan gawai merupakan sebuah tantangan bagi orang tua. Saat memberikan gawai pada anak, orang tua berniat baik memberikan gawai sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. Tetapi seiring berjalannya waktu, ternyata hal tersebut menimbulkan kecanduan pada anak. Ciri-cirinya adalah tiada hari tanpa gawai, anak jadi malas bergerak, sulit diajak interaksi, malas bersosialisasi dengan teman-temannya di luar, marah bila dilarang memainkan gawai dan mudah marah jika keinginannya tidak tercapai dan terganggu waktu belajar.

Dalam hal ini orang tua berperan penting membantu anak untuk lepas dari kecanduan gawai, tetapi alangkah baiknya orangtua mencegah anak dari kecanduan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Dokter Spesialis Kesehtan Jiwa RSUP dr. Hasan Sadikin, dr. Veranita Pandia Sp.KJ(K), menyarankan, anak usia 1-5 tahun tidak usah terpapar dengan gawai, perbanyak kontak dengan orang tua dan lebih sering aktifitas fisik. Dampak negatif penggunaan gawai pada anak dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pertumbuhan otak. Saat anak menggunakan gawai yang berkembang adalah otak samping sedangkan otak depan cenderung tidak bergerak. Hal ini mengakibatkan anak akan sulit mengontrol impulsnya, ia cenderung terlalu cepat bertindak tanpa mempertimbangkan akibatnya secara matang, tidak peduli dengan orang lain dan cenderung lebih cepat marah.

Jika ciri-ciri kecanduan gawai sudah terlihat pada anak, orangtua sebaiknya mengevaluasi dan melakukan langkah pengasuhan. Beberapa angkah berikut mungkin bisa membantu:

  • Evaluasi kegiatan sehari-hari anak
  • Buat kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hubungan baik antara orang tua dan anak
  • Buat juga kegiatan yang dapat meningkatkan interaksinya dengan teman-temannya
  • Setelah keakraban dengan orangtua semakin terbangun, ajaklah anak diskusi mengenai positif dan negatif penggunaan gawai serta pengaturan waktunya
  • Sediakan mainan alternatif yang dapat mengalihkan perhatian anak
  • Mendukung anak dengan menemani dan membimbing saat belajar

Masalah membantu anak terlepas dari kecanduan gawai pada intinya adalah mengembalikan fungsi orangtua kepada fungsi utamanya yaitu membimbing anak. Sesibuk apapun orang tua bekerja, tetapi membersamai anak-anaknya tetap menjadi tugas utama. (FLH-Humas RSHS)

Comments are closed.