Untuk menjawab kebutuhan yang sangat tinggi dari masyarakat akan kebutuhan ruang rawat intensif dan isolasi infeksi, Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin, dr. Ayi Djembarsari resmikan 6 ruangan baru sekaligus, pada 30 November 2017. Ruangan baru tersebut adalah penambahan kapasitas ICU, General Intensive Care Unit (GICU) 2, PICU (Pediatric Intensive Care Unit / ruang perawatan intensif anak), Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning, dan Unit Luka bakar, Klinik kemoterapi Asnawati serta Conference Studio Cendana.

Sebagai rumah sakit rujukan nasional, RSHS memiliki kewajiban untuk terus mengembangkan kapasitas dan mutu layanan yang dimiliki. Peresmian ruang intensif ini diharapkan dapat menurunkan tingkat Net Death Rate (NDR). Standar Rasio Ruang Perawatan Intensif dengan Total Kapasitas Tempat Tidur ( Inggris 5%, USA 10%), dengan kapasitas tempat tidur total 976 maka sebaiknya di RSHS terdapat minimal 48 ruang perawatan intensif (5%). Dengan demikian RSHS telah memenuhi standar rasio yang ditetapkan dengan memiliki total 50 TT (GICU 19 TT, PICU 7 TT, NICU 14 TT, CICU 10 TT).

Sementara untuk menunjang pelayanan kemoterapi bagi pasien kanker dengan tingkat prevalensi yang sangat tinggi di Jawa Barat, RSHS juga menambah kapasitas di Klinik Asnawati. Kasus keganasan / kanker merupakan kasus tertinggi yang dirawat di RSHS, baik di Instalasi Rawat Jalan maupun di Instalasi Rawat Inap, maka kebutuhan kemoterapi menjadi tinggi, untuk meningkatkan pelayanan Onkologi maka dilakukan perluasan pelayanan kemoterapi rawat jalan di Klinik Asnawati menjadi 39 kapasitas, diharapkan antrian untuk kemoterapi rawat jalan di RSHS menjadi lebih cepat dan penanggulangan kanker menjadi semakin baik.

Hal lain yang sangat dibutuhkan adalah perawatan bagi pasien infeksius khusus yang terstandar untuk menangani kasus MDR TB serat airborne disease lainnya, juga untuk menanggulangi kasus emerging disease SARS, Flu Burung (H5N1), Flu Babi (H1N1) dan yang terbaru adalah MERS-Cov serta KLB lain. Untuk memenuhi standar keselamatan pasien, ruang infeki khusus yang tadinya berada di ruang flamboyan, dipindahkan ke Gedung Kemuning dengan akses masuk langsung dari Jalan Rumah Sakit, sehingga lebih mudah dijangkau dan aman, baik bagi pasien maupun masyarakat yang ada di sekitar RSHS.

Ruang ini dilengkapi dengan standar ruang isolasi yang memadai diantaranya ruang bertekanan negative dengan anteroom di setiap ruangan cubicalnya, fasilitas hemodialisa, dengan pelaksana pelayanan adalah Tim Infeksi Khusus yang multidisipilin yang kompeten di bidangnya masing-masing. Kapasitas 4 TT dewasa dan 1 TT untuk anak.

Unit Luka Bakar juga mengalami pembaharuan, ULB RSHS kini telah direnovasi dengan sarana yang lebih baik dan peningkatan kapasitas dari 4 TT menjadi 6 TT. Unit Luka Bakar ini merupakan ruang perawatan Pelayanan High Care Unit  dengan ruang cubical dan dilengkapi dengan ruang tindakan dan anteroom dan pelaksana pelayanan tim Luka Bakar ( dokter dan perawat ) dengan kompetensi khusus penanganan pasien luka bakar.

 

 

Conference Studio Cendana

Sebagai RS Rujukan Nasional yang mengampu 7 RS Regional di Jawa Barat dan RS jejaring lainnya, maka RSHS berkewajiban untuk melakukan pembinaan ke RS Regional tersebut. Maka sejalan dengan program rujukan dari Kementerian Kesehatan dan juga untuk efisiensi dan efektivitas pengampuan, maka telah dikembangkan dan dilaksanakan transfer of knowledge, diskusi, edukasi, koordinasi dan bentuk pembinaan lainnya dengan berkomunikasi memanfaatkan webinar / teleconference yang dapat diikuti oleh 100 RS di seluruh Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka dibuat Conference Studio yang memadai yang dilengkapi fasilitas ruangan dengan pengedap suara, green screen, sound system, monitor TV LED, jaringan internet yang baik.

Selain 6 ruangan baru ini, RSHS selalu berupaya melakukan perbaikan di berbagai sektor, karena perbaikan merupakan proses yang berkelanjutan. Semoga RSHS selalu dapat mengupayakan yang terbaik bagi masyarakat sehingga dapat berkontribusi besar pada meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Comments are closed.