Penyakit kanker dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat. Beberapa jenis kanker memang diturunkan (genetik), tetapi sebagian besar bisa dicegah dengan perilaku CERDIK (C: Cek Kesehatan Secara Rutin, E: Enyahkan Asap Rokok, R: Rajin Aktivitas Fisik, D: Diet Seimbang, I: Istirahat Cukup, K: Kelola Stress). Biasakan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan makan buah dan sayur. lakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk IVA tes, papsmear, dan Sadanis untuk deteksi dini. Jika mendapati gejala kanker, segera periksakan ke dokter. Keterlambatan penanganan mengakibatkan penyakit ini semakin sulit diatasi.

Ketua Tim Penanganan Kanker RSHS, dr. Maman Abdurrahman, Sp.B.Onk menjelaskan, beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran pola penderita, saat ini penderita penyakit kanker semakin muda. Hal ini disinyalir karena perubahan gaya hidup. Diantaranya konsumsi alkohol, merokok, maraknya junkfood, Mager (Malas Bergerak) dan lain-lain menjadi gaya hidup yang semakin digandrungi masyarakat, terutama kaum milenial. Faktor risiko kanker adalah faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup. Untuk genetik memang sulit untuk dihindari, tetapi faktor lingkungan dan gaya hidup bisa kita minimalisir.

Jumlah penderita penyakit kanker di RSHS masih sangat tinggi. Tahun 2019 tercatat 11.318 orang terdiagnosa kanker di RSHS dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara. 10 kanker terbanyak di RSHS berdasarkan urutan jumlahnya adalah kanker payudara, kanker serviks, leukimia, kanker ovarium  dan kanker tiroid, kanker nasofaring, limfoma, kanker hati, kanker prostat dan kanker kolon. Jumlah pasien wanita lebih banyak daripada pria dengan jumlah masing-masing 7468 pasien dan 3850 pasien.

Kanker merupakan penyebab kematian terbesar kedua di dunia. tercatat 9,6 juta orang meninggal karena kanker setiap tahunnya. Angka kejadian kanker masih sulit diturunkan, padahal, semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam menekan angka kematian akibat kanker. Untuk itulah sejak tahun 2000 setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa dari kasus-kasus yang dapat dicegah. Dengan WCD ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini, sehingga semakin cepat kasus ditemukan, prognosa akan semakin baik. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya memberikan edukasi tentang kanker serta mengajak pemerintah dan individual untuk mengambil bagian dalam aksi melawan kanker.

RSUP dr. Hasan Sadikin/ FK UNPAD bekerja sama dengan RSPMN Cicendo, Komunitas Kedodorun, dan Jabar Bergerak mengadakan beberapa rangkaian kegiatan untuk memperingati WCD 2020. Puncak kegiatan akan dilaksanakan pada 9 Februari 2020 di GOR Saparua Bandung dengan acara konsultasi kesehatan gratis, talkshow, bazaar dan color run. Pendaftaran untuk peserta color run telah ditutup karena telah mencapai 1000 orang, adapun untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan lain-lain terbuka untuk siapapun yang hadir di tempat.

Tema WCD tahun ini adalah I am  And I Will “Ini aku, dan aku akan melakukannya”. Dr. Maman mengungkapkan, tema ini mengajak semua orang untuk berbuat sesuatu dalam melawan Kanker setidaknya untuk dirinya, keluarganya, dan lebih luas lagi untuk lingkungan sekitar, sehingga angka kesakitan dan kematian karena kanker dapat ditekan.

Comments are closed.