Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien, RSHS sangat memperhatikan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Bersyukur hingga saat ini rumah sakit tidak pernah direpotkan oleh suatu kejadian luar biasa (KLB) infeksi. Namun bukan berarti kita tidak perlu mewaspadai kemungkinan terjadi KLB dengan menganggap segalanya “berjalan seperti biasa”.
Instalasi Central Sterile Supply Departement (CSSD) merupakan unit dengan tugas pokok dan fungsi menjamin tersedianya alat dan bahan steril untuk kegiatan pelayanan/asuhan kepada pasien di rumah sakit, seyogyanya menjadi unit yang juga dapat menjamin mutu produk steril yang dihasilkan.
Secara umum orang mengira perubahan warna indicator/steril-tape menjadi lebih gelap/hitam menunjukan sterilitas telah tercapai. Sesungguhnya hal tersebut hanya menunjukan bahwa steam/uap panas telah menembus/mencapai bagian/tape tersebut, namun belum menjamin keadaan steril telah dicapai, Jaminan sterilitas yang sesungguhnya adalah melalui biological test yang memerlukan waktu tertentu dalam pembacaan hasilnya, atau uji mikrobiologi (swab) dilakukan jika terjadi KLB infeksi (Pedoman PERDALIN/PPIRS).
Namun jika mengacu pada standar/parameter akreditasi JCI pencapaian mutu/jaminan produk steril yang ditetapkan adalah terpenuhinya indikator pada proses sterilisasi yang terdiri dari enam level, yaitu
1. Uji mekanik : melihat fungsi unit/mesin sterilisator
2. Uji Bowie Dick : memastikan kecukupan waktu, tekanan dan suhu uap
3. Indikator eksternal : menunjukan uap panas telah ada/menembus tape
4. Indikator biologi : memastikan bahwa mikro organisme (MO)/endospora sudah mati
5. Indikator internal : memastikan setiap isi pak/kemasan terpapar uap panas
6. Indikator khusus : untuk implant/alat yang ditanam dalam tubuh
Melalui berbagai macam pertimbangan Instalasi CSSD dapat melakukan hingga level 3 penuh dan level 4 satu minggu satu kali. Pertanyaannya adalah bagaimana agar jaminan mutu steril tersebut sesuai standar/dapat dipastikan? Sehingga akan memudahkan sistim penarikan/re-call alat dan bahan steril yang diduga tidak terpenuhi tahapan/proses sterilisasinya atau akan memasuki masa kadaluarsa.
Mengingat tingginya harga belanja bahan jaminan steril untuk setiap produk, maka perlu segera dilakukan penghitungan harga (unit cost) produksi alat dan bahan steril tersebut hingga dapat masuk dalam pola tarif pelayanan.
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana pengelolaan 12 sterilisator dengan metoda steam dan dry-heat yang ada di beberapa unit pelayanan lain di luar Instalasi CSSD, sehingga dipastikan memiliki standar kwalitas steril yang sama? ikuti pembahasan selanjutnya pada berita-berita website RSHS selanjutnya.
Sumber: Ka. Instalasi Central Sterile Supply Departement (CSSD) RSHS, Nina Kirana Poetri T, Skp.