Akhir-akhir ini perubahan cuaca di Indonesia sedang tidak menentu sehingga puasa Ramadhan di tahun ini tentunya agak berbeda dengan tahun sebelumnya karena musim yang cepat berganti dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya. Menyikapi hal ini, Dietisien RSHS Iis Rosita, MKM. RD mengungkapkan bahwa asupan gizi saat berpuasa di masa pancaroba seperti ini tetaplah harus tetap mengacu pada pola gizi seimbang.
Pada pola gizi seimbang, menu harus mengandung sumber energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan akan cairan tubuh kita juga harus tetap terpenuhi apalagi sedang dalam kondisi berpuasa. Pada bulan Ramadhan, pemenuhan cairan ini dapat disesuaikan waktunya yaitu di malam hari, dianjurkan untuk meminum 6-8 gelas air per hari.
Untuk sumber protein kita bisa memilih antara protein nabati dan protein hewani. Khusus yang hewani, sebaiknya kita hindari daging yang berlemak tinggi khususnya bagi yang sudah berumur. Oleh karena itu, ketika makan daging, pilihlah daging yang tidak berlemak atau bisa juga kita mempersering konsumsi ikan. Sedangkan untuk protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, tempe termasuk susu baik itu susu kedelai atau susu sapi. Protein berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain protein, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan sehingga saat berbuka puasa sebaiknya kita menyediakan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral. Buah yang dianjurkan adalah buah yang mengandung vitamin C yang biasanya berwarna orange atau merah seperti jeruk, jambu biji merah, pepaya dsb. Untuk pemenuhan sayuran , kita bisa mengandalkan sayuran berwarna hijau atau sayuran yang berwarna seperti wortel, tomat yang fresh dan langsung diolah. Selain bahan makanan tersebut, kita juga perlu mencari makanan yang dapat memperbaiki flora usus seperti youghurt yang berfungsi untuk memperbaiki pencernaan. Perlu diketahui, apabila pencernaan bagus maka daya tahan tubuh juga akan bagus karena sumber terjadinya penyakit dapat berawal dari sini. Apabila pencernaan terganggu maka dapat muncul penyakit-penyakit infeksi lainnya.
Komposisi gizi seimbang saat makan yaitu nasi antara 150-200 gram, lauk hewani semisal daging ayam sebanyak 100 gram atau lauk nabati misalnya tempe 50 gram. Untuk sayuran adalah sekitar 100 gram. Tips untuk mereka yang tidak ingin menambah berat badan, porsi nasi dan sayuran sebaiknya disamakan, jadi bila nasinya 100 gram maka sayurannya pun 100 gram sehingga kita akan lebih banyak memakan serat. Hal ini dianjurkan untuk usia dewasa dan lansia. Untuk menjaga kesehatan saat berbuka puasa atau sahur lebih baik diawali dan diakhiri dengan makanan dan minuman yang bersuhu normal atau hangat. Saat berbuka sebaiknya tidak langsung meminum yang dingin-dingin, makanan pedas atau makan panas berminyak seperti gorengan karena hal ini juga dapat berisiko terkena radang kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa.***