RSUP dr. Hasan Sadikin gelar sosialisasi tata kelola limbah nonmedis dengan sistem BMW (Bioteknologi Maggot dan Zero Waste) dengan peserta seluruh rumah sakit se-Kota Bandung dan 7 Rumah Sakit Regional di Jawa Barat di Ruang pertemuan Gedung Cardiac Center RSHS, 21 Agustus 2019.
Hadir sebagai narasumber Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Kota bandung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Direktur Umum & Operasional RSUP dr. Hasan Sadikin.
Rumah sakit menjadi penyumbang sampah yang besar, dan jumlah sampah nonmedis di rumah sakit mencapai ekitar 60%. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengelolanya agar sampah yang dihasilkan tidak menambah beban TPA sampah dan berdampak buruk pada kelestarian lingkungan.
Secara umum, sistem BMW merupakan teknik pengelolaan limbah organik secara biologi dengan menggunakan agent larva maggot yang merupakan teknik baru yang paling ramah lingkungan, effektif dan effisien. Maggot itu sendiri berasal dari lalat BSF (black soldier fly) atau dikenal sebagai lalat hitam (Hermetia illucent) yang memiliki siklus hidup terpendek, reproduksi terbesar dan dapat memakan berbagai materi sampah organik dengan waktu yang relatif singkat. Dengan sistem ini harapannya volume sampah akan sangat berkurang dan terwujudnya efisiensi.
“RSHS merupakan RS tipe A dengan pasien lebih dari 2000 orang setiap harinya. Sampah organik 60% dari volume sampah keseluruhan. Selama ini pengelolaan sampah membutuhkan biaya 25-27 juta perbulan. Sampah organik akan diambil seluruhnya tanpa dikenakan biaya, sebaliknya sampah anorganik menjadi kompensasi bagi pihak ke tiga. Untungnya bagi rumah sakit, sampah terangkut dengan biaya ditekan seminimal mungkin,” Terang Direktur Umum & Operasional RSHS, drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc.
Ia menambahkan, Sistem BMW ini memang bukan inovasi baru, di Indonesia sudah 7 provinsi yang menggunakan sistem ini. Namun untuk rumah sakit, RSHS baru satu-satunya di Indonesia. Sistem yang sejalan dengan program Pemerintah Kota bandung yaitu KangPisman ini telah diuji coba sejak awal Agustus 2019 dan telah memiliki perjanjian kerja sama dengan pihak ke-3 untuk pelaksanaannya.
Program ini mendapatkan sambutan baik dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan kota Bandung serta Dinas Kesehatan Lingkungan. Sesuai masukan dari stakeholder, sosialisasi ini tidak akan berhenti sampai disini. Akan ada pertemuan selanjutnya untuk menguatkan komitmen seluruh rumah sakit di Kota Bandung dan 7 RS Regional Jawa Barat dalam pengelolaan limbah medis dan mewujudkan green hospital. RSHS juga telah memiliki mini lab sebagai media untuk sosialisasi / pelatihan bagi institusi lain yang mau belajar mengenai pengelolaan BMW ini agar dampaknya lebih besar.
Dinas Kesehatan Kota Bandung sudah mendukung ini. Efisien, ramah lingkungan, dapat mengurangi beban di TPA dan dapat meningkatkan nilai ekonomis. Magot-magot ini bisa dimanfaatkan menjadi makanan ternak, itik, dll. Larva maggot dijual antara 40.000 menjadi 70.000.
Dengan tata kelola limbah non medis menggunakan sistem BMW ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah di RS, mengurangi biaya pengelolaan yang dilakukan selama ini dan sebaliknya dapat menghasilan keuntungan bagi pengelola sehingga sampah yang tadinya menjadi masalah, dapat berubah menjadi berkah.