Secara statistik, jumlah penderita tiroid atau lebih dikenal dengan istilah Gondok adalah wanita, namun, jika penyakit tersebut dialami oleh laki-laki, harus diwaspadai gondoknya tersebut merupakan jenis gondok nodul ganas, atau kanker tiroid.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam diskusi umum populer mengenai tiroid dengan tema “Kenali Kelenjar Tiroidmu” di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, 17 Mei 2017. Kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati International Thyroid Awarenes Week 2017 ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dengan narasumber dr. Erwin Affandi Sp.KN, dr. Miftahurahman, Sp-PDdr. Faisal Sp.A(K), dan dr. Yohana, SpB(K)Onk,

Penyakit tiroid tidak sepopuler penyakit jantung, penyakit diabetes mellitus. Padahal ternyata dampak kelainan tiroid tengah menjadi masalah kesehatan nasional amupun internasional. Sekitar 12% manusia dewasa di dunia menderita  kelainan tiroid dalam berbagai  bentuk. diIndonesia, data dari kementerian Kesehatan menunjukkan, angka orang dengan penyakit tiroid dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Kelainan tiroid  dapat berupa pembesaran tiroid saja  (struma),  pembesaran disertai kelebihan atau kekurangan  hormon tiroid.  Bisa juga berupa kanker tiroid yang jarang. Selain itu kelainan  tiroid  bisa menjadi masalah pada kehamilan.

Penyakit tiroid bisa berupa Hipotiroid yakni keadaan dimana kelenjar tiroid yang kurang aktif sehingga produksi hormon tiroid rendah. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon untuk mengatur proses metabolisme, termasuk pertumbuhan dan pengeluaran energi. Ada banyak gejala hipotiroid termasuk lemas, depresi, sembelit dan lain-lain. Ataupun Hipertiroid yakni  kondisi berlebihnya jumlah hormon tiroid. Hipertiroid bisa menyebabkan segala sesuatu yang ada didalam tubuh bekerja dengan terlalu cepat (mempercepat metabolisme tubuh), misalnya, berat badan turun dengan cepat, jantung berdetak kencang, banyak berkeringat, gugup.

Kasus keganasan pada tiroid setiap tahun meningkat, mayoritas tiroid memang tidak ganas, namun sebagian dari tiroid bersifat, atau disebut kanker tiroid. Beberapa ciri tiroid yang harus diwaspadai ganas diantaranya jika tiroidnya terjadi pada rentang usia sebelum 15 tahun atau diatas 45 tahun; laki-laki; nodul (pembengkakan atau massa pada kelenjar tiroid) soliter; terdapat penyebaran jauh; lumpuhnya pita suara (serak); adanya pembesaran kelenjar getah bening; keturunan; rendah iodium.

Kelainan–kelainan tiroid tersebut  pada umumnya memerlukan penanganan yang terencana dan  memerlukan waktu yang cukup panjang  bahkan ada yang harus seumur hidup. Tanpa mengerti penyakitnya dan tata cara penganannya yang benar, pengobatan tidak akan sempurna dan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Mengenal Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid  dalam bahasa awam biasa disebut kelenjar gondok, terletak  di leher depan bagian bawah,   antara jakun dan tulang dada bagian atas.  Bentuknya seperti kupu-kupu atau zaman sekarang  dikatakan mirip logo mobil Honda yang makanan utamanya adalah iodium.  Dalam keadaan biasa  tidak  tampak ataupun teraba dari luar. Fungsi tiroid adalah menghasilkan dua macam hormon tiroid  yaitu T4 (tiroksin) dan T3 (triodotironin) yang sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh kita.

Seluruh organ tubuh kita membutuhkan hormon tiroid untuk beraktivitas. Detak jantung prosesnya diatur oleh hormon tiroid, tumbuh tulang, membutuhkan hormon tiroid, hormon tiroid ini juga  bekerja sama dengan hormon2 lain untuk membantu metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid juga mendukung daya tahan tubuh, mengatur kecepatan tubuh untuk membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

Mari Edukasikan Tiroid pada Orang di Sekitar Kita

Masalah-masalah kesehatan saat ini semakin banyak diperbincangkan oleh anggota masyarakat. Masyarakat bisa mendapatkan informasi selain dari tenaga medis profesional, tetapi juga dari media sosial seperti media cetak, TV, internet dan lainnya. Informasi kesehatan melalui media sosial baik, namun sangat tergantung dari pembaca dalam mengambil inti ari atau kesimpulan dari tulisan tersebut, yang tidak jarang salah dalam mengambil kesimpulan dan mengakibatkan ketakutan pada pembaca tersebut yang mengakibat menjadi acuh tak acuh terhadap penyakitnya padahal penyakit dideritanya berat atau sebaliknya. Itu semua karena salah persepsi. Untuk mengenal suatu penyakit perlu penjelasan yang terpimpin.

Oleh karena itu, tujuan Seminar Awam “Diskusi Ilmiah Populer Tiroid” adalah memberi  arahan atau penjelasan kepada semua lapisan masyarakat, bagaimana kita mendeteksi sedini mungkin kelainan tiroid dan bagaimana langkah-langkah pengobatannya.

Namun, tidak cukup hanya kegiatan edukasi di ruangan yang memiliki daya jangkau terbatas, sedangkan penduduk Indonesia ada ratusan juta. Akan lebih optimal jika setiap orang yang berada dalam seminar tersebut maupun yang membaca tulisan ini dapat menyebarkan juga pengetahuannya kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan pengetahuan mengenai penyakit tiroid yang baik, maka masyarakat akan lebih waspada terhadap penyakit ini.

 

Comments are closed.