RSHS (26/01). Ibu Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Penggerak PKK Jawa Barat, Dr. Netty Heryawan mengunjungi RSUP dr. Hasan Sadikin untuk menjenguk Jamaludin Muhamad, anak 6 tahun asal Garut yang telah menjalani operasi amputasi pada kedua tangannya.

Sebelum menuju ruang Kenanga tempat Jamal dirawat, Netty yang hadir bersama perwakilan dari Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Baznas Jabar ini terlebih dahulu berbincang dengan Direksi RSHS. Direktur Medik dan Keperawatan, Dr. Nucki Nursjamsi Hidayat, dr, SpOT(K), M.Kes, FICS menyampaikan, RSHS mengupayakan yang terbaik bagi Jamal. Jamal datang ke RSHS setelah terlebih dahulu ke Puskesmas, RSUD Garut dan RSUD Al-Ihsan. Proses perjalanan yang lama pada kasus seperti ini dapat menurunkan peluang tingkat keselamatan pada luka pasien. Sebaiknya perlu dieduaksi juga kepada masyarakat, agar jika terjadi hal seperti ini langsung dibawa ke pusat pelayanan kesehatan yang lebih besar sehingga dapat dengan cepat tertangani.

Kepada direksi RSHS dan rekan – rekan media yang hadir, Netty menjelaskan, kedatangannya ke RSHS untuk memastikan pelayanan medis yang didapatkan Jamal. “ Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada RSHS yang sudah melayani salah satu warga kami dengan cepat tanggap. Setelah ini kami dari pemerintahan Provinsi Jawa Barat akan mempersiapkan untuk pelayanan terhadap Jamal dari aspek yang lainnya, baik sosial, pendidikan, kesehatan dan pelayanan lain agar masa depannya tetap terjamin. Agar upaya lebih optimal, RSHS dan Pemerintah harus berkoordinasi, ” Terang Netty.

Direktur Utama RSHS, dr. Ayi Djembarsari, MARS menyambut baik upaya Ibu Gubernur beserta rekan – rekan. “ Setelah perawatan lukanya selesai, yang diperlukan Jamal adalah rehabilitasi medik serta terapi psikolog atau psikiatri untuk mengatasi trauma paska kecelakaan, dan tentu saja untuk kehidupan selanjutnya. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang lama serta perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah, “ Ungkapnya.

Selain terkait Jamal, Netty juga menyoroti pasien lain yang berada di RSHS yang perlu perhatian dari pemerintah. Salah satu permasalahan yang diperbincangkan adalah mengenai biaya perawatan pasien di RSHS yang besar, sementara penggantian dari BPJS tidak mencukupi. Walaupun demikian, RSHS tetap melayani sesuai dengan kebutuhan pasien dan menanggung kekurangan biayanya. Menindaklanjuti hal ini, kata Netty, Baznas akan mengupayakan ada dana tambahan untuk kebutuhan medis pasien RSHS yang tidak tercover BPJS.

Informasi selanjutnya dapat menghubungi Subbagian Humas & Protokoler, No Tlp: 022 255 1101 atau email ke [email protected]

Comments are closed.