Senyum Yani (38 tahun) sesekali tersungging dari wajahnya yang manis saat ia menyimak penjelasan para narasumber talkshow memperingati Hari Ginjal Sedunia, Minggu 11 Maret 2018 di Taman Balaikota Bandung. Sekilas orang yang memandangnya tidak akan mengira bahwa perempuan asal Cibeunying yang tampak ceria ini ternyata adalah seorang penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK). Yani ternyata tidak sendiri karena dalam acara yang diselenggarakan oleh PERNEFRI Korwil Jabar bekerja sama dengan PAPDI Jabar, POGI, FK UNPAD dan RSHS ini, puluhan pengidap penyakit ginjal turut hadir.

Masih lekat dalam ingatan Yani ketika pada September 2013 lalu tepat dua minggu setelah ia menikah ia divonis menderita GGK oleh dokter. Mendengar vonis tersebut, seketika rasa sedih menyelimuti hatinya. Ia tak meyangka bahwa ia akan mengidap penyakit tersebut karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda signifikan yang ia rasakan selama ini. “ Vonis dokter itu 2 minggu setelah saya menikah .. jadi dapat dibayangkan bagaimana perasaan saya waktu itu. Ternyata hal-hal yang saya rasakan seperti badan saya yang semakin menurun dan memar-memar di badan itu merupakan beberapa gejala penyakit ginjal”.

Kenyataan pahit yang diterima Yani terasa semakin bertambah saat ia yang tidak tahu kalau dirinya sedang hamil ternyata harus kehilangan bayi dalam rahimnya karena kehamilan pada wanita penderita penyakit ginjal memang sangat mengandung resiko tinggi. Semasa hamil, Yani menjalani cuci darah 5 kali seminggu, mengalami sesak dan terjadi penurunan HB sehingga ia diharuskan menjalani transfusi hingga akhirnya bayi yang dikandung harus meninggalkannya selama-lamanya. Meskipun sedih , akhirnya Yani bangkit dari kesedihan apalagi ada sang suami yang selalu setia memberikan dukungan terhadap perjuangannya menghadapi penyakit ginjal.

Ketika ditanya apa yang membuat ia begitu tegar menjalani kehidupan sebagai pengidap penyakit ginjal dia berkata bahwa sikap ikhlas, adalah kunci dari semuanya. Kepada para wanita yang masih mempunyai ginjal yang normal, Yani berpesan agar kita selalu menjaga organ ginjal. “Penyakit ginjal terjadi karena berbagai hal termasuk hipertensi. oleh karena itu jangan diabaikan begitu saja apabila kita mengalami hipertensi karena hipertensi itu silent killer” pesannya. ***

Comments are closed.