Seorang penderita Tuberculosis (TB) dapat menularkan penyakitnya kepada 10 hingga 15 orang disekitarnya per tahun. Bila diantara kita ada yang menemukan seseorang terkena penyakit TB, maka orang tersebut harus menjalani pengobatan secara tuntas. “ Mari kita lakukan TOSS, yaitu singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh”, demikian diungkapkan Ahli Penyakit Dalam Subspesialis Pulmonologi RSHS, Dr. dr. Arto Yuwono S, Sp.PD-KP dalam peringatan menjelang Hari Tuberculosis di area Car Free Day, Jl. Ir. H. Djuanda Bandung pada Minggu, 19 Maret 2017. Peringatan yang terselenggara atar kerjasama Dinas Kesehatan Jawa Barat bersama RSHS, KNCV, PPTI serta TB care Aisyiyah ini bertujuan untuk meningkatkan kampanye dan penyebarluasan informasi terkait Tuberculosis serta mengajak semua pihak aktif dalam penanggulangan penyakit tersebut.
Hari Tuberculosis Sedunia yang biasanya diperingati setiap tanggal 24 Maret. Sejak tahun 1984, tanggal 24 Maret ditetapkan sebagai Hari TB Sedunia oleh WHO untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dunia terhadap penyakit TB. Indonesia menjadi negara peringkat 2 pengidap TB terbanyak di dunia setelah India. Tentu saja ini merupakan kenyataan yang miris karena TB dapat mengurangi produktifitas dan daya saing masyarakat. Oleh karena itu setiap orang harus mengetahui gejala-gejala TB untuk mencegah penularan pada orang lain. Adapun gejala-gejala TB adalah: batuk berdahak lebih dari 2 minggu disertai dengan meriang berkepanjangan, sesak nafas, Berat badan dan nafsu makan berkurang serta berkeringat di malam hari meski kita tidak berkegiatan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. H.Dodo Suhendar, MM yang hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa untuk pengobatan TB yang berlangsung 1-9 bulan dapat menghabiskan biaya hingga1,5 juta rupiah per orang. Namun kita tak perlu khawatir karena pengobatan TB ini gratis, jadi masyarakat yang terkena TB tak perlu segan untuk berobat terkait biaya. Cerita berbeda apabila penderita TB tersebut tidak melakukan pengobatan cecara tuntas sehingga TB nya menjadi resisten, maka biaya pengobatan penderita dapat menjadi lebih mahal 14-16 bulan dengan biaya pengobatan yang lebih mahal mencapai ratusan juta rupiah. “ Oleh karena itu, penderita TB harus sesegera mungkin diobati. Kami juga menghimbau masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat” imbaunya.
Dr. Prayudi Santoso, Sp.PD-KP yang juga turut menjadi nara sumber dalam acara tersebut menyampaikan pesan bahwa TB merupakan penyakit menular disebabkan mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang buruk. Prayudi menambahkan bahwa itu bila batuk, penderita harus menutup mulut dan menerapkan etika batuk. “ penderita TB hendaknya memakai masker karena dengan memakai masker dapat mengurangi penularan TB hingga 80%” tekannya. ***