- Kurangi konsumsi asupan yang tinggi lemak jenuh. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi diantaranya adalah otak, kuning telur, daging berlemak, jeroan, seafood seperti kerang, kepiting & udang, margarin, sawit, susu sapi murni, keju, ayam goreng cepat saji, dan gorengan.
- Untuk meningkatkan HDL, sebaiknya konsumsi asupan yang mengandung lemak tak jenuh yang terdapat dalam lemak nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, tempe dll). Dari jenis buah-buahan yang mengandung lemak tak jenuh adalah alpukat.
- Batasi penggunaan makanan yang tinggi natrium/sodium seperti: garam dapur, tauco, terasi, bumbu penyedap, MSG/vetsin, makanan yang diolah dengan banyak garam, makanan kalengan, buah yang diawetkan, pengawet daging, dan lain-lain.
- Porsi makanan kecil dengan frekwensi 6-8 kali perhari
- Bentuk makanan sedang (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin)
- Hindari makanan dan minuman yang merangsang pencernaan seperti: makanan pedas, kopi, soft drink
- Selain dari jenis makanan, perlu diperhatikan juga cara memasaknya. Sebaiknya hindari memasak menggunakan minyak. Dianjurkan memasak memasak dengan cara direbus, dikukus atau dipepes. Jika terpaksa menggunakan minyak, gunakan minyak dapati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Jangan gunakan minyak untuk menggoreng berkali-kali.
- Suhu makanan sedang (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin)
- Seimbangkan asupan makanan sumber natrium, kalium, dan magnesium untuk menjaga kestabilan fungsi jantung
- Ganti snack/cemilan dengan buah-buahan segar atau sayur-sayuran
- Kurangi kebiasaan makan junk food dan fast food yang kurang mengandung serat makanan dan memiliki kadar LDL yang tinggi.